Senin (22/3/2021) adalah hari yang sudah dinantikan oleh Tim Hidroponik SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya. Pasalnya, hari ini adalah hari untuk memanen sayuran hidroponik yang sudah ditanam sejak 1 bulan yang lalu. Para bapak ibu guru telah melakukan pembibitan, perawatan, hingga proses pemanenan sayuran Hidroponik.
Zahrotul Mufidah, kepala sekolah SD Alazka menyatakan bahwa meskipun saat ini sedang dalam masa pandemi dan siswa tidak hadir disekolah, proses pembelajaran menanam dengan hidroponik tetep dilakukan. Siswa melakukan praktek pembelajaran dari rumah masing masing dan guru menanam di sekolah. Dan saat ini secara serentak guru disekolah dan siswa dirumah melaksanakan panen raya.
Pembelajaran menanam dengan media air ini memang sudah dikenalkan kepada siswa dan kader adiwiyata alazka dengan tujuan agar siswa memiliki pengetahuan yang lebih banyak tentang bercocok tanam. Tanaman jenis sayur yang ditanam siswa di rumah adalah jenis kangkung sedangkan tanaman yang ditanam disekolah adalah kangkung dan romaine
Terdapat 2 teknik yang digunakan pada pembelajaran hidroponik ini di SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya. Wick System yaitu sistem sumbu yang paling sederhana tanpa memerlukan listrik atau sumber energi untuk memberikan nutrisi hidroponik pada tanaman. Teknik inilah yang digunakan siswa di rumahnya . Siswa dapat menggunakan barang barang bekas dirumahnya untuk menanam seperti menggunakan stereofoam, botol bekas, dll
NFT System (Nutrient Film Technique) yaitu sistem hidroponik yang mensirkulasi aliran nutrisi tipis agar tanaman mendapatkan nutrisi, air, dan oksigen secara bersamaan.
“Mereka sangat antusias sekali memanen tanaman mereka sendiri. Tentunya dengan semua proses ini, kami berharap bisa memotivasi semua siswa untuk lebih menggemari sayuran karena tantangan berikutnya setelah panen adalah mereka harus membuat olahan makanan dan minuman dari sayuran yang mereka panen hari ini bersama keluarga di rumah”, terang bu uswah sebagai salah satu guru pendamping Tim Hidroponik SD Alazka.
Sedangkan hasil panen dari kebun hidroponik sekolah dijual kepada warga sekolah dan alhamdulillah pada panen kali ini mendapatkan uang sebesar Rp 250.000. Selanjutnya uang ini akan
menjadi kas dari pokja hidroponik
ALAZKA “Commitment to Quality Education”