Video Live Streaming Khotmil Quran Kelas 6 SDI Al Azhar Kelapa Gading Surabaya
Category: SDI ALAZKA
Sambut Tahun Baru Islam SD dan TK Islam Al-Azhar Surabaya Gelar Pawai
Sebanyak 500 murid SD dan TK Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya secara antusias menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1444 Hijriah. Mereka menyambut Tahun Baru Hijriah melalui pawai pada Jumat (29/7/2022). Sejak pukul 07.00 WIB mereka sudah berkumpul di halaman sekolah.
Para siswa tersebut Berbaris rapi dengan busana muslim terbaiknya. Sebelum pawai kililing di Perumahan Taman Bhaskara, anak-anak secara hidmat mengikuti talk show tentang, “Hijrah dari Tinjauan Sain”.
Seorang guru SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya Ahmad Khuzaini, memberikan tinjauan hijrah dari sudut agama. Sedangkan guru SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya lainnya, Eri Puspitasari mengurai hijrah dalam perspektif saint dan teknologi.
“Semoga anak-anak faham tentang hijrah dari berbagai sudut,” ucapnya.
Tak sedikit orang tua yang turut mengabadikan momen yang cukup berharga ini.
Sebelumnya, selama dua tahun masa pandemi, mereka tidak bisa merasakan agenda seperti ini. Kerinduan itu terasa terobati. Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan di jalan raya, panitia sengaja minta izin ke Polsek Mulyorejo.
Ada empat tenaga yang diterjunkan untuk mengawal pawai menyambut Tahun Baru Islam 1444 hijriah.
Bagi anak-anak tersebut, momentum tahun baru hijriah memiliki arti sebuah perubahan untuk selalu berbuat lebih baik.
Puncak Tema Kelas 1 – SDI Alazka : Fun Learning with Fire Fighters
Kegiatan puncak tema 5 kelas 1 SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya pada hari Senin 24 Januari 2022 berlangsung meriah. Kegiatan ini merupakan kegiatan puncak tema pertama kali yang dilaksanakan secara offline setelah 2 tahun sebelumnya dilaksanakan secara virtual karena pandemic Covid 19. Tak hanya siswa yang di sekolah saja yang mengikuti kegiatan ini namun siswa yang mengikuti PJJ pun juga orang tua siswa dapat menyaksikan kegiatan yang berlangsung di sekolah secara live di chanel Youtube Alazka.
Dengan mengambil tema “Fun Learning with Fire Fighters”, seluruh peserta yang terdiri dari siswa-siswi kelas 1 SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
Puncak tema sendiri adalah kegiatan pembelajaran outdoor yang dilaksanakan setiap akhir tema, dengan mendatangkan beragam sosok inspiratif agar kelak anak-anak didik SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya mempunyai gambaran tentang profesi dan segala macam resiko dan konsekuensi dalam pekerjaannya.
Seperti kegiatan puncak tema kemarin yang mendatangkan petugas pemadam kebakaran dari UPTD Mulyorejo Surabaya. Dalam kegiatan tersebut, para siswa dikenalkan berbagai alat dan perlengkapan pemadam kebakaran, seperti baju anti api, alat penyemprot air, hingga helm pelindung yang dikenakan para fire fighters dalam menjalankan tugas mulianya.
Tak ketinggalan dalam kegiatan ini, petugas PMK juga mengajak siswa dan para guru untuk melakukan simulasi sekaligus praktik langsung untuk memadamkan api menggunakan karung goni yang dibasahi dengan air. Hal ini merupakan cara konvensional yang dianggap efektif untuk memadamkan api yang membakar sebuah benda, seperti halnya kompor, atau konsleting listrik apabila terjadi kebakaran namun tidak terdapat alat pemadam api ringan (apar).
Tak hanya simulasi memadamkan api menggunakan karung goni, fire fighters juga mengajak anak – anak untuk mencoba memadamkan api menggunakan apar. Anak – anak sangat antusias mendekati kobaran api dan segera menyemprotnya dengan apar. Tentu saja kegiatan ini dalam pendampingan dan pengawasan para petugas PMK.
Diharapkan dengan kegiatan puncak tema kali ini, para siswa dapat mengetahui secara langsung langkah preventif apabila melihat peristiwa klasik yang seringkali menjadi pemicu kebakaran seperti kompor meleduk, hingga konsleting listrik, dan bagaimana langkah agar tidak panik dan segera mengambil tindakan agar tidak memicu terjadinya kebakaran.
Alhamdulillah kegiatan puncak tema “Fun Learning With Fire Fighters” berjalan dengan lancer dan menyenangkan. Sampai jumpa pada kegiatan puncak tema selanjutnya .. Byebyeee
ALAZKA siap vaksin
Salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona dan keluar dari pandemi covid-19 serta merupakan agenda pertama dari kementerian untuk melakukan vaksinasi Covid-19 kepada para pendidik dan seluruh tenaga kependidikan untuk mempersiapkan PTM di tahun ajaran baru, Alhamdulillah Selasa (30/3) Perguruan Islam Al-Azhar Kelapa Gading telah melaksanakan Vaksinasi Covid-19 dan siap untuk mengikuti kebijakan pemerintah PTM terbatas. Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Kalijudan, turut serta melaksanakan vaksinasi. Kegiatan ini dilakukan sebagai persiapan pembelajaran tatap muka dengan di bawah naungan Dinas Pendidikan Surabaya. Program ini perupakan vaksinasi perpanjangan dari himbauan dinas terkait diwajibkannya tenaga pendidik dan non pendidik dalam mengikuti vaksinasi.
Jenis vaksin yang digunakan kali in adalah jenis vaksin anstrazaneca. Jenis vaksin ini mempunyai rentang waktu antara vaksin pertama dan kedua selama dua bulan ke depan, dan akan dijadwalkan kembali vaksinasi kedua pada tanggal 25 Mei 2021. Sebanyak 68 tenaga pendidik dan non pendidik ikut serta mensukseskan program vaksinasi covid-19. Pelaksanaan ini dilakukan selama dua gelombang, hari Selasa (30/3) merupakan gelombang ke dua, dimana gelombang pertama telah dilaksanakan hari Kamis (18/3). Vaksinasi gelombang pertama diikuti oleh tujuh orang pimpinan dan tenaga medis Perguruan Al Azhar Kelapa Gading yang berlokasi di Puskesmas Mulyorejo Surabaya. Jenis vaksin pada gelombang pertama menggunakan jenis vaksin senovac yang mempunyai rentang waktu 14 hari dengan vaksi ke dua dan akan dilaksanakan vaksinasi kedua pda tanggal 1 April 2021.
Pelaksanaan vaksinasi gelombang ke dua ini dilaksanakan di salah satu ruang kelas yang sudah melalui proses sterilisasi desinfektan terlebih dahulu. Dengan dibantu empat orang tenaga kesehatan Puskesmas Kalijudan Kota Surabaya. Beberapa syarat admisntrasi yang perlu dilengkapi oleh peserta vaksinasi antara lain; fotokopi KTP dan mengisi formulir kesediaan mengikuti vaksin serta mengisi data riwayat kesehatan yang tentunya tetap melakukan protokol kesehatan. Dimulai dari registrasi, pengisian data riwayat kesehatan dan terakhir adalah screening kesehatan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian vaksin.
Lolos tidaknya peserta dapat mengikuti vaksin adalah bergantung pada hasil screening yang dipandu oleh dr. Emma. Salah satu catatan hasil screening yang dinyatakan lolos mengikuti vaksin antara lain; Normanya kandungan oksigen di dalam darah, tidak memiliki penyakit kronis, suhu tubuh normal, tidak sedang hamil, tidak sedang menyusui dan tidak terkonfirmasi covid-19 selama 3 bulan terakhir. Setelah selesai melaksanakan vaksin, peserta dilakukan observasi selama 30 menit. Jika tidak ditemukan gejala yang membahayakan setelah vaksinasi maka pihak puskesmas akan memberikan sertivikat telah mengikuti vaksin pertama.
Pemberian vaksin tipe anstrazaneca ini tetap mempunyai efek samping yang dialami oleh peserta namun efek samping yang dirasakan setiap orang berbeda – beda, bergantung pada kondisi kekebalan tubuh masing – masing peserta. Ada yang merasa nyeri di bagian lengan yang di vaksin, ada yang demam, meriang, muntah, pegal – pegal dll, namun berdasarkan penuturan dr. Rini ketua Puskesmas Kalijudan, efek samping ini merupakan hal yang wajar dan akan berlangsung selama 2 – 3 hari serta meminta para peserta vaksin untuk bersabar. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Eri guru IPA SD, salah satu cara untuk meminalisir efek samping yang timbul adalah dengan cara mengurangi aktivitas fisik, mengkonsumsi madu, makan makanan yang bergizi, minum susu, air minum hangat, dan istirahat yang cukup. Dengan melakukan hal tersebut beliau menuturkan efek samping yang beliau rasakan hanyalah merasa ketidaknyamanan kondisi tubuh, tidak merasa deman maupun pegal – pegal atau efek samping yang lain seperti yang dirasakan sebagian peserta. Beliau juga menularkan tips ini kepada peserta vaksin yang lain untuk mengurangi efek samping yang dialami.
Menurut penuturan Pak H. Hambali Direktur Alazka Surabaya bahwa vaksin ini sangat bagus untuk memutus mata rantai covid -19 ini. Lembaga benar-benar mempersiapkan prokes sejak dini untuk menyambut siswa – siswa Al Azhar Kelapa Gading Surabaya dan memberikan perlindungan kepada semua warga alazka sebelum tatap muka dilaksanakan. Pemberian vaksin ini juga dapat minimalisir kekhawatiran dari wali murid saat sudah dilakukannya tatap muka. Walaupun sudah mengikuti vaksinasi Pak Hambali juga menghimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Bu Indra guru Kelas 3 SD menyampaikan “Alhamdulilah saya sudah vaksin. Kami sudah rindu untuk bertatap muka dengan anak-anak. Dengan adanya vaksinasi ini sangat bagus untuk menjaga kondisi tubuh kami sebagai pendidik. Semoga pandemi ini segera berakhir”.
Keikutsertaan vaksin dapat dilihat langsung di link web resmi www.pedulilindungi.id dengan cara login, ketik nama dan NIK. Maka akan muncul data bahwa kita sudah mengikuti vaksin pertama. namun jika belum mempunyai akun maka kita harus melakukan register terlebih dahulu dengan mencantumkan nomer telpon dan nama lengkap. Selain itu peserta akan mendapatkan E-sertivikat yang langsung dikirim oleh dinas kesehatan di nomer 1199. Salam sehat. (Kontributor Ika Rahma Hastanti. S.Pd & Uswatun Nazilah, S.Pd.)
Penyuluhan budidaya ikan lele di lahan sempit dari Dinas Lingkungan Hidup Surabaya
Selasa (23/3) SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya berkesempatan mengikuti penyuluhan kader adiwiyata. Penyuluhan tentang budidaya ikan lele dilahan sempit ini merupakan serangkaian acara zero waste yang diselenggarkan oleh dinas lingkungan hidup dan diikuti oleh 41 sekolah calon adiwiyata tingkat kota, bekerja sama dengan pak Supriono ketua RT 02 RW 01 kelurahan Jambangan Surabaya. Pak supriono mengajak para crew Dinas lingkungan hidup menuju lorong prduktif dan edukasi. Lorong ini merupakan jalan tembusan menuju ke RT 01. Lorong yang mempunyai lebar 14 m x 1,5 m ini mejadi lorong yang produktif, dimana lorong ini pada awalnya adalah got yang kemudian dibangun gorong – gorong. Kolam sederhana dengan luas 60 cm x 7 m x 60 cm. Air di dalam kolam hanya diisi setinggi 45 cm dari dasar kolam dan terdapat lubang dari ketinggian 10 cm dari bibir kolam, lubang ini berfungsi untuk menjaga air kolam tidak meluap sehingga ikan lele tetap amam di dalam kolam. Kolam ikan lele ini dibangun di atas gorong – gorong. Bagian atas lorong dipasang paranet untuk menghindari cahaya matahari yang terlalu banyak masuk ke dalam kolam.
Untuk mengairi kolam lele pak Supriono memanfaatkan pengairan dari air talang rumah di samping lorong. Air hujan yang mengalir ke talang rumah langsung masuk ke kolam ikan lele. Namun jika musim kemarau tiba. Pengairan kolam ikan menggunakan air sumur. Ikan lele diberi makan dua kali sehari. Lele yang masih berusia 10 hari diberi makan pellet ikan. Pellet ikan dicapur dengan air agar pellet mengembang, pak Supriono menjelaskan bahwa jika kita memasukkan pellet ikan langsug ke salam kolam maka pellet tersebut akan mengembang di dalam perut lele, hal ini yang kerap kali menjadi penyebab matinya ikan lele. setiap satu minggu sekali makanan lele diberi nutrisi, nutrisi ini menjaga lele tetap sehat dan terhindar dari pengakit. Untuk pakan lele dewasa Pak Supriono menggunakan maggot sebagai pakan ikan dan palet dari bangkai lalat BSF. Lele sudah dapat di penen jika sudah memasuki usia 3 bulan.
Dari penyuluhan ini SD Islam Al Azhar Kelapa Gading dapat mengambil manfaatnya dan mengambil ilmu yang telah disampaikan dan dapat menerapkan cara budidaya lele yang benar. Serta sebagai salah satu referensi SDI Alazka dalam membudidayakan ikan lele yang selama ini sudah dilakukan dengan sistem budikdamber. (kontributor Uswatun Nazilah, S.Pd.)
Zero waste dengan budidaya maggot
Dalam rangka meningkatkan wawasan siswa terhadap linkungan hidup, Selasa (23/3) SD Islam Al Azhar Kelapa Gading Surabaya berkesempatan mengikuti penyuluhan kader adiwiyata. Penyuluhan ini diselenggarkan oleh Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya yang bekerjasama dengan RT 02 RW 03 Kelurahan Jambangan Surabaya yang dipandu oleh bapak ketua RT 02 RW 3 bapak Supriono. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh sekolah calon adiwiyata tingkat kota Surabaya. Sebanyak 41 sekolah di Surabaya yang turut serta menjadi peserta penyuluhan. Masing – masing sekolah mengirimkan dua siswa dan datu guru untuk mewakili sekolah.
RT 02 RW 03 Kelurahan Jambangan kota Surabaya merupakan keluarahan yang memenangkan lomba lingkungan sehat dan telah menjadi RT pencontohan dalam bidang pengolahan lingkungan serta menjadi RT dengan sarana edukasi lingkungan yang sangat baik. Sering kali mahasiswa PPL maupun sekolah menjadikan RT 02 RW 03 sebagai Media Edukasi terkait lingkungan.
Sasaran penyuluhan kali ini adalah sekolah – sekolah calon adiwoyata kota dimana sekolah – sekolah tersebut mengintegrasikan lingkungan hidup terutama tentang pengolahan sampah pada pembelajaran. Dua siswa kelas 5 dan dan satu guru, Samia Tyas Apriliani dari kelas 5C dan nadzifa Zahira dari kelas 5B adalah siswa sebagai perwakilan dari SDI Al Azhar Kelapa Gading Surabaya yang didampingi oleh ibu Uswatun Nazilah, S.Pd. Penyuluhan dilaksanakan dengan sistem daring dengan aplikasi zoom. Dipandu oleh ibu dyan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Penyuluhan kali ini mengusung tiga matari sekaligus. Yaitu upaya zero waste dengan budidaya maggot, budidaya ikan lele di lahan sempit, dan pembuatan panel surya sederhana untuk pembelajaran.
Diawali dengan pembukaan oleh pimpinan Dinas Lingkungan hidup, kemudian dilanjutkan penyuluhan dengan materi pertama dengan system reportase. Di lokasi taman Smart RT 02 RW 03 Keluragan Jambangan bu Dyah memperkenalkan Pak Supriono kepada peserta sekaligus sebagai pemateri dalam penyuluhan ini. Pak Suspriono menyampaikan materi terkait dengan maggot, mulai dari telur, sampai pemanenan, cara merawat Maggot dan mafaat maggot bagi sampah serta mengapa Maggot dijadikan salah satu alternative untuk mengurangi sampah basah.
Pak Supriono menjelaskan bahwa maggot yang merupakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) memang sangat istimewa. budidaya larva maggot atau Black Soldier Fly penting dilakukan sebagai solusi untuk menguraikan sampah organic / sampah basah. Black Soldier Fly atau selanjutnya disingkat BSF adalah salah satu animalia dari kelas insekta. Daur hidup BSF dimulai dari perkawinan BSF jantan dan betina. Dua hingga tiga hari setelah kawin, betina akan bertelur. Betina akan mati setelah bertelur dan jantan mati setelah kawin. elur BSF menetas sebanyak 500-900 telur/cluster dalam jangka waktu tiga sampai empat hari. Telur tersebut menjadi bayi larva yang memiliki ukuran kurang dari 1mm. Pada usia 0-18/21 hari bayi larva yang telah membesar menjadi larva dewasa dengan ciri-ciri berwarna putih kecoklatan, larva besar kemudian menjadi prepupa dengan warna hitam dan tidak makan. Pada siklus ini, prepupa mulai memanjat dari media untuk mencari tempat kering. Prepupa yang telah memasuki tujuh hari akan masuk pada fase pupa. Pada fase ini, pupa sudah tidak bergerak diam rata-rata tujuh hari sampai satu bulan sampai menetas.
Manfaat larva BSF (maggot) diantaranya menguraikan sampah. Keunggulan budidaya larva maggot adalah aman bagi manusia (tidak menimbulkan wabah penyakit), pertumbuhan yang cepat, bersih, perawatan mudah, biaya produksi murah, bisa diproduksi di lahan yang sempit, dan tidak berbau.
Pak supriono menjelaskan bahwa saat masih menjadi larva kecil pak supriono menggunakan pisang untuk porses pertumbuhannya. larva BSF besar atau maggot dapat menghabiskan sampah basah sebanyak 25 kg perhari dan tidak perlu tempat yang luas dalam pembudidayaannya.
Berawal dari bantuan maggot dari dinas kota Surabaya saat mengikuti lomba lingkungan sehat, Pak Suprono mendapatkan satu entong maggot dan sekarang sudah menjadi banyak serta dapat memasok beberapa RW yang juga akan melakukan budidaya maggot.
Budidaya maggot juga dapat dilakukan secara alami. Yaitu dengan cara memancing lalat BSF dengan potongan buah nanas dan biotong tetes. Tahap selanjutnya adalah pembuatan kandang. Kandang dibuat di sebelah kandang ayam dengan menggunakan kerangka (bendrat, kawat, kayu) yang ditutupi oleh jarring lembut (kelambu), karena tidak adanya kandang ayam di RT 02 RW 03, Pak supriono bekerja sama dengan RT 01 yang mempunyai lahan kandang ayam. Dibeberapa bagian kelambu, Daun pisang, biotong pemancing dapat juga menggunakan tetes tebu, tempat minum, rak tempat pre pupa, dan tempat bertelur harus ada dalam kandang. dipasangnya kain – kain perca sebagai tempat bertelurnya BSF.
urasi perkawinan dapat ditambah dengan memasang lampu UV dengan panjang gelombang 400nm-700nm. Saat panen telur, tempat bertelur maggot dapat dibuat dari tumpukan lembaran kayu dengan celah-celah kecil di sela-selanya, telur dikumpulkan dan disimpan dalam penetasan. Tempat penetasan makanan diberi sedikit makanan (sampah) agar makanan tetap tersedia. Setelah telur menetas menjadi larva (maggot) kondisi ideal yang cocok bagi maggot yaitu suhu yang hangat berkisar 24oC hingga 30oC, lingkungan yang teduh, kandungan air dalam makanan berkisar 60-90%, makanan kaya protein dan karbohidrat serta ukuran partikel makanan kecil. Hal ini pak Supriono menggunakan pisang yang sudah matang.
Semua siklus hidup BSF dapat dimantaatkan oleh lingkungan. Larvanya dapat mengurai sampah dan pakan ikan sedangkan bangkai lalat yang sudah mati dapat digunakan sebagai pellet ikan.
Sampah apa yang bisa diurai oleh maggot? Pak supriono menjelaskan bahwa Sumber makanan Maggot adalah semua sampah basah. Antara lain; sampah dapur, sampah pasar berupa sayur dan buah, kotoran ternak, dan limbah pabrik berupa ampas tahu. Proses penguraian sampah akan semakin mudah dengan mencacah sampah terlebih dahulu. Asalkan pada saat pemberian sampah basah dipasrtikan sampahnya masih dalam kondisi tidak basah atau tidak berair, karena maggot menyukai daerah yang bersih dan kering. Sampah basah bukan berupa sampah yang sudah membusuk dan mengeluarkan air lindi. Jika Sampahnya berair maka akan membuat maggot ini mati. (kontributor Uswatun Nazilah, S.Pd.)
Saving Our Lovely Pets
Kamis (18/3/21), Kegiatan puncak tema 7 benda, hewan dan tanaman di sekitarku menjadi kegiatan yang sangat dinantikan oleh anak-anak kelas 1 SDI Al – Azhar Kelapa Gading Surabaya. Puncak tema kali ini mengusung tema merawat dan memelihara hewan dengan topik “Saving Our Lovely Pets”. Kegiatan Puncak tema kali ini bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan disiarkan live report dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Kegiatan ini juga disiarkan secara Live di Youtube SDI Alazka Surabaya.
Nah, Kegiatan Puncak tema 7 diawali dengan sambutan MC di studio alazka oleh Bu Silfi dan Bu Izza. Kemudian, menyanyi dan cek semangat anak-anak kelas 1. Tak lupa pula, kita semua berdoa agar kegiatan puncak tema berjalan dengan lancar. Kemudian dilanjutkan oleh bu lidia selaku reporter pada kegiatan puncak tema 7 ini.
Bu Lidia menyambut anak anak di lokasi. Bu Lidia menemui dr. Lia sebagai salah satu narasumber pada puncak tema kali ini. dr. Lia memperkenalkan diri kepada anak-anak dan menyampaikan materi berkaitan dengan hewan-hewan apa saja sih yang boleh kita pelihara di rumah. Kemudian dr. Lia menjawab tidak semua hewan bisa dijadikan hewan peliharan tergantung jenis hewannya. Jika jenis hewan tersebut sedikit jenisnya maka hewan tersebut harus diletakkan di kebun binatang atau konservasi hewan untuk melindungi populasi hewan tersebut.
Bu Lidia melanjutkan pertanyaan tentang bagaimana merawat hewan secara umum kepada dr. Lia. dr. Lia pun menuturkan bahwa hewan juga sama dengan kita,hewan harus diberi makan, diberi minum, membersihkan hewan tersebut dengan cara dimandikan, dan yang terakhir tidak lupa untuk membersihkan kandang hewan supaya tetap bersih dan terhindar dari penyakit.
Kembali ke studio alazka bersama Bu Silfi dan Bu Izza, anak anak kelas 1 diminta untuk menunjukkan hewan yang dipelihara di rumah. Adapun yang tidak mempunyai hewan periharaan di rumah tidak mengurangi semangat anak anak untuk tetap mengikuti kegiatan puncak tema. Anak-anak kelas 1 mempunyai hewan yang beraneka ragam seperti burung peking, love bird, ikan cupang, kucing, kelinci, kura-kura, dan monyet. dr. Lia dan Bu Lidia kaget karena ada yang membawa monyet, yang tidak biasa dibawa anak-anak pada saat dulu kegiatan puncak tema.
Nah, dipertengahan kegiatan puncak tema tentang materi yang ditunggu tunggu yaitu cara merawat dan memelihara hewan salah satunya kucing. Si kucing bernama bernama jerry. dr. Lia menjelaskan bagaimana cara memegang kucing, cara memegang kucing, cara merawat kucing dan memelihara kucing dan banyak sekali informasi yang disampaikan oleh dr. Lia pada kegiatan hari itu.
Nah, masuklah kita pada sesi tanya jawab. Pada hari sebelumnya anak-anak diminta mengajukan pertanyaan di kolom komentar Instagram SDI Alazka Surabaya dan pertanyaan yang terunik akan dipilih oleh dr. Lia. Banyak yang antusias ingin bertanya kepada dr. Lia pada saat itu. dr. Lia juga memilih banyak pertanyaan yang diajukan anak-anak kelas 1 di kolom Instagram SDI Alazka Surabaya. Salah satu pertanyaanya dari ananda Rajwa (1A) yang bertanya dengan dr. Lia, “saya punya kelinci namanya olivia biasanya olivia selalu riang kalau di ajak bermain tapi akhir ini olivia tidak seperti biasanya kenapa ya bu padahal sudah aku kasih makan seperti biasanya. jadi sedih deh liatnya. apa olivia sakit ya bu dan di kasih vitamin apa yaa”. Kemudian ada ananda Elisya (1C) bertanya “bu dokter, kebetulan elisya punya peliharan kura-kura, bagaimana ciri-ciri kura-kura akan bertelur karena perut kura-kura tertutup cangkang?”. Serta ada ananda devandra (1B) bertanya “bagaimana cara merawat burung lovebird supaya tetap sehat dan berkicau nyaring?”. Dr. Lia pun menjawab semua pertanyaan anak-anak dan saking penasarannya, banyak juga yang berpastisipasi untuk bertanya pada saat live zoom meeting.
Di penghujung acara kita membagikan hadiah yaitu boneka ABIA (boneka simbol Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Wijaya Kusuma Surabaya). Pemenang boneka ABIA dipilih langung oleh dr. Lia adalah ananda Rajwa (1A) sebagai pemenang pertanyaan terunik dan ananda Satria Bintang (1C) sebagai pemenang memelihara hewan yang unik. Rajwa dan Bintang sangat senang mendapatkan hadiah tersebut. Begitulah kegiatan Puncak tema 7 Kelas 1 SDI Al – Azhar Kelapa Gading Surabaya berjalan dengan lancar. Terima Kasih !!! (Kontributor Lidia Safitri, M.Pd.)
VIRTUAL FIELD TRIP GOES TO FIRE STATION
Kamis (18/2/21), Kegiatan puncak tema 5 pengalamanku menjadi kegiatan yang sangat dinantikan oleh anak-anak kelas 1 SDI Al – Azhar Kelapa Gading Surabaya. Puncak tema kali ini mengusung tema mengenal profesi pemadam kebakaran. Kegiatan Puncak tema kali ini disiarkan live report dari pemadam kebakaran unit mulyorejo surabaya. Kegiatan ini juga disiarkan secara Live di Youtube SDI Alazka Surabaya.
Nah, Kegiatan Puncak tema 7 diawali dengan sambutan MC di studio alazka oleh Bu Reny dan Bu Farida. Kemudian, menyanyi dan cek semangat anak-anak kelas 1. Tak lupa pula, kita semua berdoa agar kegiatan puncak tema berjalan dengan lancar. Kemudian dilanjutkan oleh bu lidia selaku reporter pada kegiatan puncak tema 5 ini.
Pada saat di lapangan bu Lidia bertanya kepada salah satu ketua pemadam kebakaran unit Mulyorejo Surabaya yaitu Bapak Mujiono. Bapak Mujiono menjelaskan tugas pemadam kebakaran tidak hanya memadamkan kebakaran saja, tetapi juga menyelamatkan hewan yang terjebak di suatu tempat, menyelamatkan jika ada hewan liar yang masuk ke rumah seperti ular atau lebah.
Acara dilanjutkan dengan Bapak Mujiono menjelaskan mobil pemadam kebakaran yang ada di tempat seperti ukuran mobil pemadam kebakaran, fungsi alat-alat yang ada di mobil pemadam kebakaran, anggota yang berangkat jika ada yang panggilan memadamkan api dan lain sebagainya. Bapak Mujiono menjelaskan juga berkaitan dengan salah satu pertanyaan dari teman-teman di rumah yaitu pada saat pademi ini petugas kebakaran juga berkeliling untuk menyemprot jalan-jalan dengan desinfektan. Kemudian anak-anak diajak melihat simulasi jika ada panggilan kebakaran dengan para tim pemadam kebakaran unit Mulyorejo.
Acara dilanjutkan dengan penjelasan oleh Bapak Hatta mengenai peralatan dan seragam yang digunakan pemadam kebakaran untuk menyelamatkan warga apabila terjadi kebakaran. Begitu banyak alat yang ada di depan kami. Sayang sekali anak-anak tidak bisa hadir ditempat untuk mencoba betapa beratnya helm pemadam kebakaran. Namun, anak-anak tetap berasa semangat dan antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Diakhir acara Bapak Hatta mensimulasikan bagaimana cara memadamkan api. Bapak Hatta menjelaskan cara memadamkan api ada dua, yaitu dengan cara tradisional menggunakan kain goni yang dibasahi air dan cara yang modern menggunakan APAR. Kemudian, Bapak hatta mengajak bu silfi dan bu lidia untuk praktek memadamkan api. Bu lidia dan Bu silfi terlihat takut karena api begitu besar tetapi akhirnya api berhasil dipadamkan dengan menggunakan kedua cara tersebut. Sekian cerita dari kegiatan puncak tema 5 kelas 1. Semoga pandemi segera berakhir dan kita dapat melaksanakan kegiatan di sekolah. Terima kasih!
Profil Pokja Biopori
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata, salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi hewan hewan yang hidup di tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah.
Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu :
- Biopori berperan untuk memperluas bidang penyerapan air sehingga risiko terjadinya penggenangan air(waterlogging) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau.[15] Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir.
- Biopori juga berperan dalam penanganan limbah organik. Biopori dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Setelah proses pengomposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya.
- Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organismedan mikroorganisme tanah sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer. Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar nitrogen tanah sehingga penggunaan pupuk anorganik urea akan berkurang
Melihat begitu banyaknya manfaat yang dapat diambil dari Biopori, SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya membentuk kelompok kerja yang bertugas membuat, menanam, merawat dan memanen Biopori.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, Pokja Biopori SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya memiliki visi, misi sebagai beikut :
Visi Pokja Biopori
“Menjadi sekolah unggul dalam iptek dan imtaq, serta peduli dan berbudaya lingkungan, untuk menumbuh kembangkan insan Indonesia yang berkarakter”
Misi Pokja Biopori
- Menumbuhkan Semangat mengambangkan ilmu pengetahuan;
- Menumbuhkan semangat berdakwah menjalankan amanah Allah;
- Meningkatkan Mutu Lulusan Yang Berdaya Saing Tinggi dalam imtaq dan Iptek;
- Mengembangkan Kepribadian Siswa Yang Berkarakter Islami;
- Mewujudkan Lingkungan Sekolah Yang bersih, hijau, indah, dan sehat;
- Mewujudkan Pelestarian Lingkungan Sekitar Sekolah wujud ibadah nyata,
- Menerapkan Manajemen Partisipasi Warga Sekolah Dan Masyarakat dalam menjaga lingkungan sekolah.
Motto atau Selogan Pokja Biopori SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya
- Sampah organik harus termanfaatkan
- Berikan napas dan makanan untuk organisme dan mikroorganisme di bawah tanah agar mereka juga bahagia
- Dia organisme dan mikroorganismebawah tanah juga maklhuk hidup sama seperti kita butuh napas
- Manusia harus punya kasih sayang tidak hanya sesama manusia tapi juga hewan, tumbuhan dan mikroorganisme
- Kehidupan tidak hanya di atas tanah tapi juga di bawah tanah, kita harus tahu dan menyayangi
Alazka Menuju Sekolah Adiwiyata
Adiwiyata adalah upaya membangun program atau wadah yang baik dan ideal untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup untuk Cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Sekolah Adiwiyata merupakan tempat mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.
SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya adalah sekolah yang memiliki visi
“Menjadi sekolah unggul dalam iptek dan imtaq, serta peduli dan berbudaya lingkungan, untuk menumbuh kembangkan insan Indonesia yang berkarakter”
Sedangkan misi dari Al Azhar Kelapa Gading adalah pelaksanaan dakwah islamiyah sebagai amanah Allah SWT dengan menyelenggarakan pendidikan yang Islami dan berkualitas, melalui pendidikan karakter dan penguasaan dasar – dasar ilmu pengetahuan serta penanaman semangat pembaharuan dalam rangka mempersiapkan cendekiawan muslim yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan cinta lingkungan.
Ada 4 Point penting yang menjadi indikator keberhasilan kami
- Robbaniyyah : Al-Azhar kelapa gading menanamkan fondasi iman dan islam (Hablun minallah) melalui aktivitas tertib beribadah, gemar dan suka membaca Alqur’an, serta hormat pada orang tua.
- Insaniyyah : Al-Azhar kelapa gading menanamkan fondasi ihsan dan membangun hubungan yang baik dengan sesama (Hablun minannas) dengan membudayakan akhlakul
- Ilmiyyah : Al-Azhar kelapa gading menanamkan fondasi untuk cinta ilmu pengetahuan dan teknologi di segala bidang. Menanamkan kepada siswauntuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
- Alamiyyah : Al-Azhar kelapa gading menanamkan dan membangun budaya cinta dan peduli terhadap lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah.
Dari ke 4 pilar diharapkan kami dapat mencetak generasi generasi cendekiawan muslim yang Berkarakter, Berprestasi, Berwawasan IPTEK dan Berbudaya Lingkungan
SD Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya melaksanakan berbagai upaya demi ketercapaian visi misinya. Salah satunya berupaya menjadi sekolah Adiwiyata di Al Azhar kelapa Gading Surabaya.
Berbagai aksi dan gerakan dilakukan sekolah demi mencapai lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman.
Aksi dan gerakan yang dilakukan sekolah berupa langkah-langkah awal seperti stop penggunaan sampah plastik, penanaman pohon (satu anak satu pohon), penataan taman kelas, kerajinan tangan berbahan dasar bahan alami, aksi pungut sampah plastik dan mengajak masyarakat bijak terhadap sampah. Semuanya diikuti oleh para pendidik, tenaga pendidik, dan peserta didik. Bermula dari diri, berlanjut di kelas, dan dijadikan budaya sekolah.
Selain itu sekolah juga membentuk pokja – pokja (kelompok kerja) dibeberapa bidang untuk lebih meningkatkan kesadaran kepedulian lingkungan.
Setiap pokja yang dibentuk beranggotakan guru pembimbing dan siswa dimana secara berkala melakukan kegiatan dan aktivitas berkenaan dengan tugas di pokja tersebut. Diharapkan dari pokja pokja yang ada siswa dapat banyak belajar tentang upaya pelestarian lingkungan .
Melalui kegiatan sekolah adiwiyata kita berupaya menciptakan genarasi berkarakter. Generasi yang peduli lingkungan hidup. Insan yang senang dengan lingkungan yang sehat, bebas sampah plastik, indah, hijau, dan berdampak pada ekosistem akademik yang damai. Generasi yang mampu mewujudkan lingkungan hidup yang homeostatis (stabil dan seimbang)